𝓓𝓲𝓪𝓻𝔂 𝓑𝓵𝓸𝓰

Pagi menjelang Kala hati ini terasa penuh Terisi sentuhan mu Ditenangkan canda tawa mu Tidak ada rasa gusar Kekukuhan tidak goyah Menetap semua renungan Relung candu jadi biru Kelana menuduh rindu Satu derita tak sudi memilu Hanya bahgia jadi dambaan Melepasmu ke sumur arta Sedari dulu tuju memanjar Hati hati Baginda Luruh seluruh ijtihad Doaku larut di setiap telatah 31 Oktober 2022 Ami Fajriani - Panjar tuju ijtihad

Melihat sisimu dari bayang bayang Emosiku menggema Seakan tak mampu lagi membendung kata dan rasa Api tak mampu padam, mungkin angin mampu memendam Bumi resah, terhanyut arus setipis awan diangkasa Layung sunyi, sebatas hembusan bernyanyi Sayup sayup berbisik mungkin hanya gemericik Setetes air batin Tak elak menahan semua ingin Disini aku hangus tertimbun luka Melihatmu dalam puja selaksa Namun tangan tak mampu lekap Hati pun tak tahu mendekap Agak agak ku ucap akan sakinnah Tak kiranya aku hanyalah beban gairah Tersebut, relung candu.. 22 Okt 2022, 18.01 Relung Candu Ami Fajriani

Hai.. apa kabar? Tidak terasa sudah 6 tahun perjalanan ini.. Gimana? Apa kamu masih Bahagia?  ❤❤ Saat ini aku sedang memandangmu.. melihat wajahmu.. Tapi tidak di hadapan mataku.. melainkan, di dalam relung hatiku.. Aku tidak bisa berhenti memikirkan tentang kamu.. Hmm 😅 aneh sih memang.. Padahal kita sudah sekian lama berirama, bahkan hati saling memiliki..  Aku bersyukur diberikan perasaan ini sekarang, setelah sekian lama nyatanya bunga cinta itu masih terus bertumbuh.. Selama ini aku pikir taman cinta kita terlalu banyak kumbang kumbang mengganggu, sehingga aku sibuk mengusir semua yang mengusik..  Tidak sadar ternyata bunga bunga kita semakin indah dan bermekaran.. sampai ku jatuh hati dibuatnya.. terpana dengan pesona setiap kuntum kuntum yang bermunculan..  Aku tidak bisa mengatakannya langsung kepadamu saat ini, tapi semoga setiap doaku selalu menyertai langkahmu..  Aku harap kita akan selalu sebahagia ini sampai akhir... entah ada berapa banyak lagi ombak yang akan terus mene